Kabar
M. Sayuti: Muhammadiyah Harus Terus Berinovasi dan Profesional dalam Mengelola Organisasi

Palangka Raya – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah menggelar silaturahmi bersama Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, H. Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., pada Jumat, 25 Juli 2025 bertempat di Aula PWM Kalteng, Jalan RTA Milono Km. 1, Palangka Raya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan H.M. Sayuti ke Kalimantan Tengah dalam rangka mengisi kegiatan pembinaan dosen dan karyawan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya serta Baitul Arqam Pimpinan Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya.
Silaturahmi tersebut dihadiri oleh Anggota PWM Kalimantan Tengah, para Ketua dan Sekretaris Organisasi Otonom Tingkat Wilayah, pimpinan Majelis dan Lembaga PWM, Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Direktur Utama RSI PKU Muhammadiyah Palangka Raya, Kepala Sekolah Muhammadiyah, serta turut hadir Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Palangka Raya dan Murung Raya.
Dalam kesempatan tersebut, M. Sayuti menyampaikan materi inspiratif bersyukur menjadi bagian penting dari Persyarikatan. Dalam paparannya, Sayuti menegaskan pentingnya rasa syukur sebagai bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah yang telah berkiprah lebih dari satu abad membangun umat melalui pendidikan, kesehatan, dan sosial. Ia menyebut, keberadaan jaringan Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang tersebar di dalam dan luar negeri adalah buah dari organisasi yang sehat, kuat, dan dikelola secara profesional.
“Muhammadiyah itu tidak pernah kehabisan energi untuk berbuat kebaikan. Ini ‘baterainya’ selalu penuh,” ungkap Sayuti. Ia juga mengutip pendapat Robert W. Hefner yang menyebut Muhammadiyah sebagai model paling sukses modernisasi pendidikan Islam di dunia.
Sayuti mengingatkan pentingnya pembaruan tata kelola organisasi dan AUM agar tetap relevan dan adaptif terhadap tantangan zaman. Menurutnya, organisasi yang efektif adalah yang mampu memperkuat struktur, sistem, dan nilai ideologis yang kuat, serta dijalankan oleh pimpinan yang kompeten, kolektif, dan transformatif.
“Ke depan, Muhammadiyah harus terus memperbaiki governance organisasi, berbasis data, digital, dan transparan. Ini bagian dari mandat Muktamar ke-48 yang menegaskan Muhammadiyah sebagai organisasi yang maju, profesional, dan modern,” jelasnya.
Ia juga menyoroti perlunya konsolidasi ideologis dan kelembagaan di semua tingkatan kepemimpinan, serta meningkatkan kualitas pimpinan dan kaderisasi sebagai fondasi dakwah berkemajuan yang berkelanjutan.
Menutup materinya, Sayuti mengingatkan pesan KH. Ahmad Dahlan: “Jadilah guru yang berkemajuan, dan jangan pernah lelah bekerja untuk Muhammadiyah.” Pesan ini, menurutnya, relevan untuk semua pimpinan Muhammadiyah hari ini agar tetap semangat menunaikan amanah dalam membangun umat dan bangsa melalui jalur Persyarikatan. (vn)