Kabar
LRB PWM Kalimantan Tengah Imbau Warga Waspada Potensi Karhutla di Tengah Cuaca Ekstrem
Kita semua memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan dan mencegah bencana
Ketua LRB/MDMC PWM Kalteng, Heru Setiawan, S.P.
Palangka Raya, 25 Juli 2025 — Ketua Lembaga Resiliensi Bencana Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LRB/MDMC PWM) Kalimantan Tengah, Heru Setiawan, S.P., mengimbau kepada warga Muhammadiyah dan masyarakat umumnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), menyusul kondisi cuaca ekstrem dan suhu panas yang melanda sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah.
Berdasarkan data terkini dari BMKG Kalimantan Tengah per 24 Juli 2025, wilayah ini mengalami suhu udara tinggi berkisar antara 23°C hingga 34°C dengan kelembapan relatif 55–100%, serta kecepatan angin mencapai 5-20 km/jam. BMKG juga mencatat potensi hujan lokal disertai petir dan angin kencang pada beberapa wilayah, yang dapat menimbulkan lonjakan titik api dan memperparah risiko kebakaran, terutama di lahan gambut.
“Saat ini kita sudah memasuki musim kemarau, dan berdasarkan prakiraan cuaca, Kalimantan Tengah akan terus menghadapi suhu panas dan kelembapan rendah di sejumlah daerah. Hal ini menjadi kombinasi yang sangat rawan bagi munculnya titik-titik api,” ujar Heru Setiawan dalam keterangannya.
LRB PWM Kalteng menyoroti perlunya kolaborasi semua pihak, khususnya warga Muhammadiyah, dalam mencegah dan merespons dini potensi kebakaran. Beberapa poin penting yang disampaikan dalam imbauan antara lain:
- Masyarakat hendaknya tidak membuka lahan dengan cara membakar.
- Pentingnya monitoring harian terhadap suhu, angin, dan kelembapan udara oleh masyarakat di sekitar hutan atau lahan kering.
- Segera melapor ke BPBD, aparat setempat, atau relawan kebencanaan jika menemukan tanda-tanda kebakaran.
- Mengaktifkan koordinasi RT, masjid, sekolah, dan komunitas Muhammadiyah untuk edukasi bahaya karhutla.
- Menyiapkan alat pemadam sederhana di lingkungan tempat tinggal, khususnya di daerah rawan api dan gambut.
“Kita semua memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan dan mencegah bencana. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah kemanusiaan harus menjadi garda terdepan dalam edukasi dan mitigasi bencana, termasuk karhutla,” tambah Heru.
LRB PWM Kalimantan Tengah juga mengajak seluruh warga untuk memperkuat kesiapsiagaan dan tidak menganggap sepele fenomena cuaca panas saat ini, karena kebakaran yang kecil sekalipun dapat meluas secara cepat di tengah kondisi angin dan kekeringan.
Saat ini beberapa daerah di Kalimantan Tengah telah menetapkan status terkait karhutla, yaitu Kota Palangka Raya telah menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla dan kabupaten Gunung Mas dengan Status Siaga Darurat. (vn)