Pemerintah

Palangka Raya Masuk Daftar 10 Kota Paling Toleran di Indonesia Versi Setara Institute

Capaian ini merupakan hasil dari pengamalan nilai-nilai lokal yang diwariskan oleh falsafah “Huma Betang”—sebuah konsep kearifan lokal yang menekankan pentingnya hidup berdampingan dalam damai dan saling menghargai perbedaan

Published

on

Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin dan data Setara Institute tentang Kota Paling Toleran di luar pulau Jawa

PALANGKA RAYA – Kota Palangka Raya kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Berdasarkan laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 yang dirilis oleh Setara Institute, ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ini berhasil masuk dalam 10 besar kota paling toleran di Indonesia untuk wilayah luar Pulau Jawa.

Dengan skor 5,22, Palangka Raya menjadi satu-satunya wakil dari Kalimantan Tengah yang tercatat dalam daftar prestisius tersebut. Pencapaian ini diapresiasi sebagai bukti nyata kuatnya semangat hidup rukun dalam keberagaman yang tumbuh di tengah masyarakat kota ini.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyatakan bahwa capaian ini merupakan hasil dari pengamalan nilai-nilai lokal yang diwariskan oleh falsafah “Huma Betang”—sebuah konsep kearifan lokal yang menekankan pentingnya hidup berdampingan dalam damai dan saling menghargai perbedaan.

“Nilai-nilai Huma Betang telah menjadi landasan kuat dalam membangun kebersamaan di tengah keberagaman budaya dan agama. Ini bukan sekadar warisan budaya, tetapi telah menjadi cara hidup masyarakat kami,” ujar Fairid di Palangka Raya, Senin (10/6).

Lebih lanjut, Fairid menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari kontribusi berbagai pihak, mulai dari tokoh agama, pemuda, organisasi masyarakat, hingga lembaga pemerintahan yang secara konsisten menjaga ruang sosial yang terbuka, inklusif, dan adil.

Menurut laporan IKT 2024, penilaian terhadap tingkat toleransi kota dilakukan melalui empat indikator utama, yaitu regulasi pemerintah daerah, sikap sosial masyarakat, kebijakan nyata pemerintah dalam mendukung toleransi, serta kondisi demografis dan keagamaan.

Meskipun Palangka Raya berada di posisi ke-10, capaian ini dinilai sebagai kemajuan yang signifikan dalam memperkuat identitas kota sebagai ruang hidup yang harmonis. Daftar kota lain yang masuk 10 besar antara lain Singkawang, Pematang Siantar, Manado, Kupang, Ambon, Denpasar, Banjarmasin, Tomohon, dan Pontianak.

“Pemerintah kota akan terus mendorong kebijakan yang menjunjung tinggi persamaan hak dan kebebasan beragama. Ini adalah komitmen kita bersama untuk mewujudkan kehidupan yang damai dan saling menghormati di tengah keberagaman,” tutup Fairid. (vn)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version